MENGENAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Blog Tentang segala Disain dan Animasi

Jumat, 10 Januari 2020

Pengertian Nirmana “Rupa Dasar”






Pengertian Nirmana adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang berbagai hal yang berkaitan dengan hubungan persepsi, bentuk, warna, ruang dan bahan berwujud dua dimensi ataupun tiga dimensi. Kegiatan utama ilmu ini ialah mengembangkan kemahiran untuk mengolah dan mengkomunikasikan bahasa rupa menggunakan bahan dan teknik tertentu.
Terdapat cara pandang yang kurang tepat di masyarakat kita bahwa untuk berkarya seni rupa atau desain, berdasarkan bakat alam yang dimilikinya seorang siswa akan bisa dengan sendirinya . Dari beberapa abad lalu sudut pandang ini telah buang
Pada negara yang sudah maju, seorang siswa yang mempunyai minat dalam dirinya untuk mengembangkan dunia kesenirupaan harus terlebih dahulu menguasai ilmu dasarnya agar hasilnya lebih optimal. Ilmu tersebut yakni harus menguasai tekni rupa dasar dan kemahiran menggambar.

Kosa Rupa

Kosa rupa merupakan sebuah wujud visual yang membentuk unsur-unsur dasar  , baik dua dimensi, tiga dimensi maupun wujud warna. wujud visual yang membentuk Unsur-unsur dasar  seni rupa yakni garis, titik, bentuk, bidang, ruang, warna dan tekstur dan gelap terang “unsur-unsur seni rupa”.
Kosa rupa dapat diperkaya dengan pengembangan bentuk-bentuk dasar di atas seperti contoh hasil pengolahan bentuk dasar seperti:
  • Wujud pengolahan bentuk dasar 2 dimensi “dwimatra”.
  • Wujud pengolahan bentuk dasar 3 dimensi “trimatra”.

Konsep Dasar Nirmana

Nirmana (rupa dasar) merupakan ilmu yang mempelajari dengan persepsi  berbagai hal yang berkaitan , warna, bahan , ruang, dan bentuk berwujud dua atau tiga dimensi. segitiga ialah  bentuk Unsur dasar dua dimensi , lingkaran, segi empat, dan bentuk organik, sedangkan unsur dasar bentuk tiga dimensi adalah balok, prisma, bola, dan wujud tak beraturan.
Unsur penciptaan rupa yang utama adalah gambar, melalui gambar manusia dapat menuangkan imajinasi atau gagasan kreatifnya. Gambar merupakan “bahasa” yang universal. Gambar telah menjadi alat komunikasi selama berabad-abad, bahkan hingga kini di era modern. Manfaat Gambar sangatlah beragam, dapat menampilkan sebuah gambar yang berfungsi diperlukan unsur-unsur seni rupa yang dapat dipahami semua orang.

Cara Mengolah Nirmana “Rupa Dasar”

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengolah nirmana “rupa dasar” antara lain dengan cara menata, mengatur, mengkomposisikan, menyusun, menciptakan variasi atau merancang unsur rupa tersebut menjadi sesuatu yang menggugah persepsi pengamat. Beberapa prinsip unutuk mengolah nirmana yang umum digunakan antara lain sebagai berikut.

Simetri “Symetry”

Simetri ialah dua atau lebih unsur rupa yang sama dan ditempatkan sejajar atau berdekatan serta diantara unsur rupa itu mempunyai kemiripan atau kesamaan.

Irama “Rhythm”

Irama ialah sebuah warna garis atau bentuk yang bergerak secara berulang atau dinamis, sehingga secar keseluruhan terkesan tidak menoton. Bentuk yang berirama biasa diartikan sebagai bentuk yang dinamis, perwujudannya dapat berupa bentuk yang keras, tiba-tiba lembut kemudian keras lagi.

Keseimbangan “Balance”

Keseimbangan ialah penempatan unsur-unsur rupa dalam satu bidang baik secara acak ataupun beraturan yang menekankan komposisi keseimbangan aspek unsur rupa di dalamnya “bentuk, warna dan bidang”, keseimbangan dapat dicapai dengan cara menyusun dari unsur rupa sehingga simetris atau dengan penempatan bentuk yang dinamis.

Aksentuasi “Accentuation”

Adapun Aksentuasi yaitu suatu penyajian unsur pembeda pada satu ungkapan rupa agar tidak berkesan membosankan atau menonton. Bentuk Unsur aksentuasi yang berbeda dapat dibuat dengan irama atau bentuk yang berbeda dari keseluruhan ungkapan.

Varian “Variant”

Varian ialah penyajian bahasa rupa yang berbeda pada besaran atau warnanya, Tapi masih terlihat seragam, bentuk berupa varian dapat dikomposisikan perulangan atau sistem modul.

Dinamika

Dinamika ialah penyajian bahasa rupa dengan berbagai unsur yang bervariasi di dalamnya, baik unsur bidang, bentuk, warna, maupun motifnya, namun unsur-unsur kontras, keseimbangan dan kesatuan tetap dipertimbangkan.

Gradasi

Gradasi ialah susunan bentuk atau warna yang berjajar dari nada terkuat sampai terendah atau sebaliknya. Adapun gradasi dapat dicapai melalui bidang, warna ataupun bangun tiga dimensi.

Unsur-Unsur Nirmana

Terdapat sejumlah unsur yang menjadi dasar terbentuknya wujud seni rupa, yaitu: titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur.

Titik

Titik ialah merupakan seni rupa dua dimensi yang paling dasar (essensial), dari titik bisa dikembangkan menjadi garis atau bidang. pada sebuah gambar dalam bidang gambar juga akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik juga.

Garis

Garis ialah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Garis bisa tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan sebagainya.

Bidang

Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas serta mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Adapun bentuk dari bidang dapat geometris, organis, bersudut, tak teratur, dan bulat.

Bentuk

Suatu titik, garis, atau bidang akan dapat menjadi sebuah bentuk apabila terlihat. Sebuah titik betapapun kecilnya pasti mempunyai raut, ukuran, warna, dan tekstur.

Warna

Adapun warna merupakan kesan yang dapat ditimbulkan oleh cahaya terhadap penglihatan, oleh karenanya warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya.Dari tiap warna dihasilkan reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. Dan sistem yang paling sederhana agar mengetahui hubunganya warna antar warna adalah pada susunan warna dalam bentuk lingkaran warna.

Tekstur

Tekstur yaitu suatu nilai raba dari suatu permukaan, baik nyata maupun semu/tidak nyata, bisa halus, kasar, licin, dan sebagainya. Berdasarkan hubungannya dengan indera penglihatan.

Macam-Macam Nirmana

Nirmana terbagi menjadi dua, yang pertama adalah nirmana 2D (dwimatra) atau lebih dikenal nirmana datar , kedua adalah nirmana 3D (trimatra) atau dikenal dengan nirmana ruang.

Nirmana 2D








Nirmana 2D
Nirmana 2D
Nirmana 2D  adalah suatu nirmana yang dibuat di atas pada bidang datar. Jenis ini berguna untuk melatih seseorang kepada unsur-unsur rupa seperti bentuk, garis, warna dan penerapannya. Dan juga untuk  mengasah kemampuan agar  dapat mempertimbangkan komposisi, irama dan kesatuan. Pada saat kepekaan dan pertimbangan seseorang terasah, diharapkan bisa menghasilkan karya menjadi kesatuan yang selaras dan harmoni.

Nirmana 3D






Nirmana 3D
Nirmana 3D
Nirmana 3D adalah dibuat diatas pada sebuah bidang yang mempunyai panjang, lebar dan tinggi, atau memiliki volume. Sama seperti nirmana dua dimensi, nirmana tiga diemensi ini juga melatih kepekaan seseorang. Dan juga mengasah kepekaan dan kreatifitas estetis terhadap bentuk tiga dimensi. Nirmana ini digunakan untuk pengenalan bahan seperti material, struktur dan sifatnya. Nah, bedanya antara nirmana datar dengan nirmana ruang adalah, nirmana tiga dimensi bisa dinikmati dari berbagai sudut pandang. Karya nirmana tiga dimensi dapat juga dilihat dari sudut yang berbeda untuk mencapai keserasian rupa.
Demikianlah pembahasan mengenai Nirmana kali ini Semoga Artikel ini dapat bermanfaat

GALERI TYPOGRAFI

Berikut adalah contoh karya desainku di mata kuliah Typografi :


 Desain Typografi dengan unsur Sherif


Desain Typografi dengan unsur San-Sherif

GALERI NIRMANA

Kamis, 09 Januari 2020

PERKEMBANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI INDONESIA







 Desain komunikasi visual yang biasa disingkat DKV merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau menyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. DKV erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda, gambar, lambang, simbol, tipografi, ilustrasi dan warna yang kemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan seefektif mungkin. Pada awalnya, desain grafis diterapkan untuk media media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Seiring dengan perkembangan jaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Pada masa globalisasi ini, perkembangan desain saat ini cukup berkembang pesat di indonesia,karena seiring dengan berkembangnya teknologiyang semakin canggih pula, misalnya saja saja ditinjau dari segi desain-desainyang sudah ada terutama desain multimedia dan banyaknya software-software yang sangat mendukung dalam perkembangan desain pada saat ini, maka dari itu studio mana pun ‘dituntut’ bisa mengerjakan pekerjaan apa pun, klien datang dengan pekerjaan mulai dari desain logo sampai kepada ilustrasi sampul kaset, desainer bak superman atau superwoman. Studio grafis tidak punya pilihan lain supaya bertahan hidup.
Perkembangan yang sangat pesat dapat dilihat dari mulai banyaknya software-software yang mendukung dalam pengerjaan desain terutama desain yang membutuhkan bantuan multimedia. dan salah satunya adalah desain komunikasi visual yang sangat membutuhkan bantuan bantuan software yang dapat menunjang pekerjaan dalam desain komunikasi visual. karena banyaknya software software yang menunjang dalam dunia desain komunikasi visual, bisa dikatakan perkembangan desain di Indonesia cukup pesat. saat ini juga desain komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana identifikasi, sarana informasi dan instruksi dan sebagai sarana prestasi dan promosi.
Seperti contohnya beberapa software yang menunjang dalam desain komunikasi visual adalah Adobe InDesign CS2. Adobe InDesign CS2 adalah sebuah inofasi yang sangat berguna bagi seorang Designer grafis dalam melayout atau untuk membuat publikasi.InDesign CS2 menyediakan beragam tool canggih serta fasilitas-fasilitas menarik yang akan membantu anda membuat publikasi menawan. untuk sekedar informasi saja program ini cukup mudah untuk dipelajari karena merupakan pengembangan dari software – software yang sudah ada di dalam mendesign. Oleh sebab itu dengan adanya InDesign CS2 dapat memformat karakter dan paragraf, memanipulasi gambar, membuat berbagai macam efek, menggunakan beberapa halaman master pada sebuah dokumen, membuat transparasi, mencetak halaman siap, melakukan proses separasi, dan lain-lain. tetapi dalam sebuah software pasti memeiliki kekurangan, begitu pula dengan InDesign CS2 yang juga memiliki kekurangan.
Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Indonesia sangat terpengaruh oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi

SEJARAH DKV

Sejarah dan Perkembangan Desain Grafis Dunia

Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar. 

Kemudian merujuk dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.  Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916. 

Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll. Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.

Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa. Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”

Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”. Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene.

Sejarah awal
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Tulisan/ aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku.
Grafika
Grafika adalah segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak. Contohnya adalah: foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram,angka, simbol, desain geometris, peta, gambar  dan lain-lain. Seringkali dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi.
Dalam bahasa Indonesia, kata “grafis” sering dikaitkan dengan seni grafis (printmaking) dan desain grafis.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).

Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipogrfi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
Perancang grafis atau sering disebut dengan desainer Grafis (bahasa Inggris: Graphic Designer) adalah profesi yang menciptakan ilustrasi,tipogrfi, fotografi, atau grafis motion. Seorang desainer grafis menciptakan karya untuk penerbit, media cetak dan elektronik, seperti brosur dan mengiklankan produk. Mereka bertanggung jawab untuk sebuah tampilan agar tampak menarik, yang bisa diaplikasikan dalam berbagai bentuk materi promosi yang berkaitan dengan produk dan publik.
Banyak sekali software-software yang digunakan dalam dunia Desain Grafis diantaranya adalah : Adobe photoshop, corel draw, ilustlator dan lain sebagainya… sehingga seorang Desainer Grafis dapat memilih software andalannya dalam mengerjakan project Designnya.
Sejarah Perkembangan
(1398-1468)
penemuan teknologi mesin cetak tahun 1447, menyerupai desain Rhineland(Jerman) untuk menghasilkan anggur. merupakan penemuan revolusioner untuk memproduksi buku secara massal dan low cost.
(1851)The Great Exhibition - Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851,pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain, dalam bangunan yang disebut dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
(1892)
Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia.
(1910)
Modernisme - Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ´bahasa mesin´, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ´estetika mesin´.

(1916)
Dadaisme - Dadaism membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.

(1916)
De Stijl - De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris

(1918)
Constructivism - Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris.
(1919)
Bauhaus - dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Dunia Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.

(1928-1930)
Gill Sans - Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).

(1931)
Harry Beck - Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.

(1950s)
International Style - didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.

(1951)
Helvetica - Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.

(1960)
Psychedelia and Pop Art - Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.

(1984)
Émigré - Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.
Dari berbagai sumber
http://www.pixelldesign.com/artikel/208-sejarah-dan-perkembangan-desain-grafis-dunia-.html